FK – Kabupaten Kupang diguncang oleh dugaan monopoli dalam industri peternakan setelah kuota ekspor sapi turun secara misterius.
Pengusaha sapi mengambil tindakan keras dengan mendatangi Dinas Peternakan, menuntut transparansi dan keadilan dalam alokasi kuota.
Skandal ini mencuatkan pertanyaan serius akan praktik korupsi di balik layar yang mengganggu ekonomi lokal.
Kabupaten Kupang, salah satu penghasil sapi terbesar di NTT, mendapati dirinya dalam sorotan publik setelah kuota ekspor sapi tiba-tiba direvisi turun. Dari 23.500 ekor sapi yang diharapkan untuk diekspor pada tahun 2024, angka tersebut anjlok menjadi hanya 14.000 ekor.
Para pengusaha sapi, yang merasa terpinggirkan oleh keputusan tersebut, bersatu untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka.
Dengan tuduhan monopoli dan praktik korupsi menghantui, para pengusaha sapi memutuskan untuk menggeruduk kantor Dinas Peternakan Kabupaten Kupang.
Mereka menuntut klarifikasi dan transparansi dalam proses pengalokasian kuota ekspor, serta meminta pemerintah untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran yang diduga dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.