“Melalui upaya ini diharapkan tidak hanya pengetahuan tentang pangan lokal yang terjaga, tetapi juga ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang lebih tangguh terhadap fluktuasi iklim,” tandasnya.

Untuk diketahui, dalam merancang kurikulum mulok pangan lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bekerja sama dengan ICRAF Indonesia.

Research Officer ICRAF Indonesia yang termasuk dalam pokja pangan lokal, Syifa Fitriah Nuraeni menjelaskan, ICRAF saat ini sedang menjalankan program Lahan untuk Kehidupan atau Land4Lives di Kabupaten TTS dan didukung oleh Kedutaan Besar Kanada melalui Global Affairs Canada.

“Land4Lives bertujuan untuk memperkuat kapasitas komunitas rentan dalam menghadapi dampak buruk dari perubahan iklim. Salah satu fokusnya adalah pengembangan kurikulum tentang pangan lokal untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap pangan lokal dan keterkaitannya dengan ketahanan iklim,” tandasnya.

Menurut Syifa, pangan lokal berperan penting dalam mengatasi masalah rawan pangan yang disebabkan oleh krisis iklim.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.