Penulis : Josse

Selanjutnya, mereka (Kapal Intan Fortuna dan 16 orang kru kapal) berangkat dari Jakarta tanggal 26 Juni, tanggal 27 kapal ini diterpa gelombang tinggi lalu tanggal 29 Juni kapal tenggelam di perairan Namrole Ambon lalu mereka selamatkan diri menggunakan Box-box ikan berbahan gabus tetapi hanya 12 orang berhasil selamat karena ditemukan dan ditolong warga nelayan sekitar sementara Jufri Lubalu dan tiga orang kru lainnya hilang dan belum diketahui nasibnya.

Menurutnya, seperti yang diberitakan media online KompasTimur.com, 12 orang selamat termasuk Nixon Amalo ini, baru diketemukan dan diselamatkan warga nelayan sekitar pada tanggal 9 Juli dan hari Minggu tanggal 10 Juli sekitar jam 12 siang ia dan seluruh rumpun keluarga di Manusak mendapat informasi via telepon dari Nixon Amalo yang saat itu juga mengaku masih mendapat perawatan medis disalah satu rumah sakit di Kota Ambon.

“dia (Nixon Amalo) telpon kami pakai orang punya HP karena dia punya HP hilang ikut kapal tenggelam. Setelah mengetahui informasi ini kami langsung menghubungi Pengurus Kapal bernama Aswin tapi pihak perusahaan PT Starindo Jaya, sampai dengan saat ini belum berhasil kami hubungi atau sebaliknya menghubungi kami, ini yang yang sangat disayangkan.”ungkapnya.

Senada dibenarkan Kepala Desa Manusak, Arthur Ximenes, menurut dia, Ibunda Jufri Lubalu, Mariana Pelandou baru mengadukan kejadian naas yang menimpah anaknya itu pada Jumat 14 Juli 2022.