JAKARTA, faktahukumntt.com – 9 November 2021
Pemgamat Hukum Peter Selentinus menilai kemurahan hati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Novel Baswedan dkk, yang gagal menjadi ASN pada KPK, harus dibaca sebagai hidden agenda Novel Baswedan dkk.
Setelah tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) mereka ingin menjadikan Bareskrim sebagai terminal transit agar kelak bisa kembali menjadi ASN pada KPK atau Penyidik bahkan Pimpinan KPK.
“Keinginan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, merekrut Novel Baswedan dkk. menjadi ASN, bisa saja tidak memberi solusi bagi penciptaan ASN berwawasan kebangsaan di Bareskrim Polri. Mereka (red-Novel Baswedan dkk) sudah tidak lolos TWK, karena sudah terbentuk karakter “pembangkang” yang selama ini melawan atasan secara terbuka ke pers,” kata Petrus Selestinus yang juga Koordinator TPDI dan Advokat Peradi, kepada media, Selasa (08/11/2021)
Katanya, dengan karakter pembangkang seperti itu, maka Bareskrim Polri bukanlah habitat yang cocok, bagi Novel Baswedan dkk. Dimana manajemen di Kepolisian bersifat hirarki (garis komando), tapi dalam strategi perjuangan politik, lebih baik mundur selangkah untuk menggapai sukses besar di masa yang akan datang.
Comment