Oleh Andrew Donda Munthe (Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Beberapa waktu yang lalu, ada tugas untuk melakukan kunjungan ke Kabupaten Sabu Raijua. Tugas kali ini tidak sebatas mendampingi pimpinan kantor dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, tetapi juga menjamu 4 orang tamu dari kantor pusat (Jakarta) yang melakukan perjalanan dinas kesana. Moda trasnsportasi yang tersedia hanya transportasi laut. Perjalanan dari Pelabuhan Tenau Kupang ke Kabupaten Sabu Raijua ditempuh dalam kisaran sepuluh jam perjalanan laut.
“Ini perjalanan yang ke berapa kali Pak ke Sabu?”, tanya salah seorang tamu dari pusat ketika sudah berada di atas kapal laut. “Ini kali kedua, Mas.”, jawabku. “Kali pertama tugas ke Sabu juga baru beberapa minggu yang lalu dalam rangka pelatihan petugas pendata lapangan disana”, penjelasanku lebih lanjut.
“Saya juga pernah tugas di daerah kepulauan sebelum tugas di kantor pusat. Rekan-rekan yang lain juga. Tapi baru kali ini kami harus ke tempat tujuan tugas dengan durasi hingga sepuluh jam perjalanan.”, kata tamu dari pusat lainnya yang juga bergabung dalam pembicaraan.
“Iya Mas, disini pesawat terbang untuk ke Sabu dari Kupang jenis pesawat bertipe kecil atau perintis. Saat ini sementara tidak ada penerbangan. Entah karena alasan operasional atau alasan yang lain. Saya kurang tahu. Kalaupun ada, harganya ya relatif mahal sehingga kebanyakan masyarakat yang hendak ke Sabu menggunakan moda transportasi laut ini. Setiap hari ada kapal laut penumpang yang berangkat dari Kupang ke Sabu dan juga sebaliknya.”, jawabku kepada para tamu dari pusat.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.