FK – Desa Aramaba, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), tengah menghadapi sorotan tajam dari warganya. Kinerja Kepala Desa Edison Magang Sao yang menjabat sejak 2019 hingga 2024 dianggap gagal total dalam memanfaatkan Dana Desa yang jumlahnya mencapai Rp1,2 miliar lebih setiap tahunnya. Berbagai proyek pembangunan yang dicanangkan, tidak membuahkan hasil nyata di lapangan, membuat masyarakat semakin kecewa.

Salah satu proyek paling mencolok yang menuai kritik keras dari warga adalah pembangunan sumur bor yang menghabiskan anggaran sebesar Rp700 juta. Ironisnya, meski sudah digelontorkan dana besar, sumur tersebut hanya dapat dimanfaatkan oleh sebagian kecil warga. Bahkan, mereka yang beruntung bisa menggunakan air dari sumur itu masih harus berjuang keras untuk mendapatkan akses air bersih yang memadai. Harapan masyarakat bahwa sumur ini akan menjadi solusi krisis air bersih, pupus sudah.

Salah seorang warga Desa Aramaba yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kekecewaannya, “Kami berharap sumur bor ini dapat membantu semua warga desa, tapi kenyataannya hanya sebagian kecil yang bisa memanfaatkannya. Bahkan air bersih pun masih sulit diperoleh.”

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.