Benedetto menjelaskan bahwa mengelola sebuah kota bukanlah hal yang mudah. Tahun 2030, Kota Roma akan mengadakan pameran yang berfokus pada pengembangan kota dan pelestarian budaya. Event tersebut diharapkan dapat mendorong semua negara di dunia agar dapat memberikan solusi bagi semua arsitek perencana kota dan kesehatan. Pada kesempatan yang sama juga harus dipikirkan bagaimana melestarikan budaya lokal setempat.

Ia menambahkan masalah di Indonesia adalah hujan lebat dan banjir, sehingga harus dipikirkan cara bagaimana mengatur air hujan yang sangat berlimpah di musim tertentu serta menjaga sumber air bersih itu agar sehat dan layak di minum.

“Khusus Kota Kupang selain menjaga sumber air bersih, masalah pengumpulan sampah menjadi perhatian serius. Daripada membakar dan membuang sampah ke laut atau aliran sungai, sebaiknya sampah tersebut di daur ulang sehingga dapat diolah menjadi bahan baku dan sumber energi. Saya berharap ketika berbicara terkait pengelolaan sampah, manajemen air bersih, layanan kesehatan dan pembangunan perkotaan, semuanya harus berkelanjutan,” pesan Dubes. *PKP_chr