“Sekolah Kebangsaan ini tidak hanya berbicara tentang demokrasi dan pemilu, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi pemilih yang kritis dan cerdas di era digital. Ini adalah bentuk kontribusi kami untuk memastikan generasi muda kita mampu menangkal hoaks dan memahami proses pemilu secara lebih mendalam,” ujar Elcid.

Menghadapi Era Digital

Dengan penetrasi internet yang semakin tinggi dan penggunaan media sosial yang merajai kehidupan sehari-hari, generasi muda menjadi kelompok yang paling rentan terhadap informasi palsu.

Oleh karena itu, program Tular Nalar ini hadir sebagai solusi, di mana literasi digital menjadi fokus utama. Dalam kegiatan ini, siswa-siswi SMKN 2 Kupang diberikan pelatihan mengenai bagaimana mengenali hoaks, memahami tahapan pemilu, dan sanksi-sanksi hukum terkait pelanggaran pemilu.

Kepala Sekolah SMKN 2 Kupang, Welem Kana, menyambut baik pelaksanaan Sekolah Kebangsaan ini di sekolah yang ia pimpin.

Ia mengungkapkan bahwa pendidikan politik di luar kelas seperti ini merupakan kesempatan berharga bagi para siswa untuk belajar langsung tentang politik dan demokrasi, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.