Penulis : Yoseph Bataona

Oelmasi (fakatahukumntt.com), Bupati Kupang Ayub Titu Eki menegaskan bahwa dalam rangka mensejahterakan kehidupan masyarakat perlu adanya pengembangan potensi daerah, sehingga kedepan diharapkan mewujudkan pembangunan di kabupaten Kupang.

Kegiatan panen perdana produksi garam yang di lakukan di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang Selasa,10 Juli 2018 dalam sambutannya Ayub Titu Eki Selaku Bupati mengatakan, Kita berupaya untuk mensejahterakan kehidupan masyarajat lewat pengembangan potensi daerah. Salah satunya ialah pengembangan produksi garam di Kabupaten Kupang guna mendukung swasembada garam di Indonesia. Ada beberapa perusahan garam yg beroperasi di Kabupaten Kupang diantaranya PT. Timor life stok lestari. Bp. Chien. PT. Garam persero. PT. GIN.

Kedepan kita harapkan demi mendukung dan Mewujudkan pembangunan di Kabupaten Kupang yang lebih baik sesuai dengan potensi yang ada, Kemarin sudah ada acara pencanangan pembangunan obsevatorium terbesar di asia yang ada di amfoang, dan tentu usaha pengembangan garam namun tetap berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Ayub berharap ketertinggalan yang ada di tengah-tengah masyarakat dapat diatasi dan diperbaiki dalam rangka menghadapai kehidupan yang lebih baik.

Belajar dari pengalaman yang ada Ayub tidak menginginkan para pengusaha bermain-main dengan kepercyaan yang sudah diberikan oleh karena itu, Pemanfaatan lahan guna pengembangan produksi garam juga dilakukan dengan pola kerjasama sehingga masyarakat tetap mendapat keuntungan. Harapannya masyarakat menikmati hasil dari beroperasinya perusahaan disini, “jangan pengusaha yang sudah kaya tambah kaya dan masyarakat susah”.

Pada kesempatan itu Ayub  mengatakan bahwa para pengusaha yang masuk di wilayah kerjanya harus betu-betul berkomiten agar tidak menyusahkan masyarakat, saya menolak setiap bentuk monopoli lahan sehingga berharap penguasaha diberikan lahan terbatas 300 ha saja dan dalam waktu 45 hari sudah harus berkerja jika tidak ijinnya dicabut dan perjanjian dibatalkan. Masyarakat jelasnya sudah sangat susah dan jangan di susahkan lagi, apalagi pengalaman ada beberpa PT. Yang diberikan lahan luas namun tidak memanfaatkannya tetapi tanah dibiarkan mengganggur. Ia  sangat berharap dengan panen perdana ini akan ada panen berikutnya yang lebih banyak. Ia juga berterima kasih atas peran dan dukungan dari PT. Gin yang berkerja keras dan cepat serta memberikan berkat bagi masyarakat dan daerah.

Pada kesempatan tersebut Hadir juga Raja- raja se daratan Timor. Dengan membacakan Pernyataan dukungan masayarakat Bipolo, kecamatan Sulamu yang dibacakan oleh Marthen luther Abani dengan isi peryataan sebagai berikut, pernyataan dukungan asosiasi pengusaha garam kab.kupang dan lembaga pemangku adat se sedaratan Timor dan hadir Raja Liurai oehali dan raja-raja dari Belu-TTU, TTS dan kab. Kupang. Beberapa pernyataannya ialah:

Mendukung pengembangan usaha dan produksi garam sebesar besarnya di kab. Kupang dan di wilayah lain di timor. Tanpa pemindahan pengalihan lahan tanah adat. Kami mendukung pengelolaan tanah tidak di monopoli satu perusahaan saja tapi diberi kesempatan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat. Kita mendukung pengelolaan tanah yang di dorong oleh Pemda, Gereja dan lembaga adat.Kami berterima kasih atas peningkatan sarana dan prasarana perbatasan yang dilakukan oleh Presiden dan mendukung bapak Jokowi melanjutkan kepemimpinan sebagai presiden 2 periode. Turut menyatakan sikap Beberapa tua adat yg hadir: Dominikus Kloit Tey Seran,Yosep fernandes, Anderas Nai Nurak, Alfons Bere Mali, Andreas Mali Manek, Hendrikus Leki  dan 24 tua adat lainya.

Direksi PT. Garam Indo Nasiona berterimaksih atas dukungan dan partisipasi masayarakat dan ia mengatakan,panen perdana penggaraman yang dikelola PT. GIN. Berjalan dengan baik dan ia berterima kasih untuk dukungan dan kehadiran dalam acara ini. Kami laporkan: sesuai PKS, 15 maret 2018 dan 5 April kami lakukan grounbraking. 45 hari sejak tanda tangan kami diharuskan kerja. Dan bulan juni kemarin kita sudah uji coba produksi sehingga awal juli kita sudah panen perdana.

Terhadap cuca di NTT sangat bagus dan panjang, serta perusahan juga memperkerjakan tenaga lokal dengan demikian perusahan telah mengurangi sedikitnya pengangguran di wilayah Kabupaten Kupang dan, “Ia juga mengatakan Soal cuaca, kita butuh musim kemarau yang panjang, Semoga musim kemarau bisa berlangsung normal untuk menunjang hasil produksi yang baik”. PT. Gin mengelola lahan milik masyarakat, model kerjasama saling menguntungkan, Kita padukan modal kami dan pengetahuan dengan lahan yang masyarakat miliki. Panen raya kita harapkan bisa dilakukan September jika musim kemarau berjalan dengan normal. 25 orang masyarakat Bipolo kami perkerjakan, Diharapkan kehadiran kami bisa berdayakan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.  Kalau kita tahu caranya musim hujan bisa jadi berkat, musim kemarau juga bisa kita manfaatkan dengan baik. Salah satunya pengembangan garam di Desa Bipolo yang bermanfaat bagi masyarakat sesaui dengan kondisi dan potensi yang ada. Kata Direksi. Papi