Ia menuturkan bahwa, dalam proses penyediaan bibit, maka pihaknya membutuhkan tenaga kerja atau peran serta dari masyarakat.
“Kegiatan kami di Fatukoa itu, semuanya menggunakan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat di tingkat lokal saja”, Katanya
Lebih lanjut dijelaskan keberadaan persemaian di Fatukoa itu tidak semata-mata wilayah tersebut sebagai lokasi persemaian tetapi manfaat langsungnya adalah masyarakat terlibat langsung dalam setiap proses yang dilakukan di persemaian itu mulai dari proses pekerjaan mengisi tanah ke polibek kemudian merawat tanaman sampai bibit itu siap didistribusikan.
“Seluruhnya butuh keterlibatan masyarakat lokal. Selain itu, masyarakat bisa memanfaatkan bibitnya tetapi masyarakat juga menerima upah setiap selesai bekerja sebagai tambahan ekonomi bisa juga memperkuat ekonomi rumah tangga”, jelasnya