Diakui Masneno, setelah memperhatikan struktur penerimaan PAD kab. Kupang, yang terbesar adalah pos penerimaan dividen dari Bank NTT, melebihi pos penerimaan PAD yang ada di kab. Kupang.
“Saat ini, kita berada pada kondisi sosial ekonomi global dan nasional yang begitu dinamis. Perubahan pendekatan untuk memperkuat posisi kita sebagai sebuah entitas keuangan negara mesti terjadi. Itulah yang saat ini dilakukan oleh Pemkab Kupang. Berbagai sumber penerimaan daerah potensial menjadi hal tak terelakkan yang mau tidak mau harus kita optimalkan dan investasi menjadi salah satu pilihan kebijakan”, ujarnya.
Orang nomor satu di Kab. Kupang ini juga menjelaskan tentang penyertaan modal dan tambahan penyertaan modal dibank NTT sampai tahun ini adalah implementasi dari kebijakan investasi daerah, dimana kita akan memperoleh keuntungan berupa dividen/laba bagi hasil dan pertumbuhan nilai perusahaan, peningkatan jasa dan keuntungan bagi hasil serta peningkatan penerimaan daerah.
Semua keuntungan yang diperoleh, nantinya, sambung Masneno, akan dimanfaatkan seutuhnya untuk aktivitas pembangunan daerah yang bertujuan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kab. Kupang.
Comment