FK – Plt. Sekda Kabupaten Kupang, Novita Foenay, secara resmi membuka kegiatan lokakarya untuk meninjau dokumen rencana kontinjensi menghadapi ancaman cuaca ekstrem.
Kegiatan yang digelar oleh Yayasan ADRA Indonesia ini bertempat di Hotel Kristal Kota Kupang dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan.
Dalam sambutannya, Novita Foenay menyampaikan apresiasinya kepada ADRA International yang telah menginisiasi acara ini.
“Kegiatan ini merupakan wujud kemitraan yang baik dalam rangka penanggulangan bencana yang kolaboratif antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di daerah ini,” ujarnya.
Lokakarya ini juga melibatkan Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Kupang, dengan Elfrid Saneh sebagai fasilitator. ADRA, sebagai organisasi kemanusiaan global, berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kemitraan dengan berbagai pihak.
Novita Foenay menekankan bahwa meskipun pemerintah memiliki tanggung jawab kelembagaan dalam penanggulangan bencana, penanggulangan bencana juga merupakan panggilan kemanusiaan bagi semua pihak, termasuk LSM, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat.
Ia berharap lokakarya ini dapat menghasilkan rencana kontinjensi yang komprehensif dan relevan, serta dapat segera diimplementasikan, terutama dalam menghadapi potensi bencana kekeringan yang akan datang.
Perwakilan ADRA, Program Director Karlo Purba, dalam sambutannya secara virtual, menggarisbawahi pentingnya tindakan cepat sebelum kedaruratan terjadi.
Ia mengingatkan bahwa BMKG telah mengeluarkan peringatan mengenai dominasi musim kemarau di wilayah Indonesia hingga akhir September.
“Dengan peringatan dini ini, kita harus jauh lebih siap jika eskalasi kemarau benar terjadi,” ujar Karlo Purba.
Karlo juga menyoroti tantangan pendanaan untuk aktivasi siaga darurat. “Pendanaan untuk siaga darurat seringkali lebih sulit diakses dibandingkan dana tanggap darurat. Oleh karena itu, penting bagi Kabupaten Kupang untuk terus meningkatkan dana kontinjensi,” jelasnya.
Kalak BPBD Kabupaten Kupang, Semmy Tinenti, menambahkan bahwa kemitraan antara Pemkab Kupang dan ADRA telah terjalin sejak tahun 2022.
ADRA telah membantu dalam berbagai aspek, termasuk penyaluran bantuan stimulan dan penyediaan tempat penampungan air untuk mengatasi kekeringan.
“Langkah-langkah antisipatif harus diambil dan tidak hanya sekadar dibahas dalam dokumen, tetapi juga diwujudkan di lapangan,” tegas Semmy Tinenti.
Acara ini dilanjutkan dengan diskusi bersama antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Kupang, Siap Siaga NTT, BPBD NTT, BMKG, Kepolisian, TNI, Basarnas, LSM/NGO, akademisi dari Undana Kupang, serta pimpinan OPD Lingkup Pemkab Kupang.
Diharapkan, hasil lokakarya ini dapat meningkatkan kesiapan dan ketanggapan Kabupaten Kupang dalam menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana lainnya.