FK – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan lembaga mitra, LSM, dan NGO dalam rangka mempercepat pembangunan dan menanggulangi berbagai permasalahan mendesak di provinsi ini.

Dalam rapat bersama 67 perwakilan lembaga mitra di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Andriko menyampaikan pentingnya kerjasama strategis untuk mengatasi tantangan utama seperti stunting, kemiskinan ekstrem, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Kolaborasi untuk Mengatasi Stunting dan Kemiskinan

Dalam pertemuan tersebut, Andriko menegaskan bahwa lembaga mitra merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Berbagai program seperti penanganan stunting, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi fokus utama kolaborasi ini.

Menurut Andriko, pihaknya berkomitmen untuk terus menggiatkan program Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terintegrasi (GKP2ST), di mana berbagai pihak termasuk pemerintah daerah terlibat aktif dalam pentahelix guna menekan angka stunting di NTT.

“Pemerintah bersama lembaga mitra memang sangat membutuhkan penguatan sinergi dan kolaborasi untuk mengatasi permasalahan mendasar di NTT, seperti kemiskinan ekstrem dan stunting. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, pengentasan kemiskinan menjadi salah satu target prioritas nasional yang harus dicapai,” jelas Andriko.

Optimalisasi Potensi Pangan Lokal

Selain menangani masalah kesehatan, Pj. Gubernur NTT juga mendorong optimalisasi potensi pangan lokal sebagai langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Pemanfaatan lahan kering dan pembangunan infrastruktur pertanian, seperti embung, menjadi fokus utama agar ketahanan pangan dapat tercapai.

Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 yang mengedepankan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal.

“Program Makan Gratis yang kami laksanakan, diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi petani dan nelayan lokal. Dengan memanfaatkan produk pangan lokal, seperti beras, sayur, ikan, dan daging dari petani dan nelayan kita, kita tidak hanya meningkatkan ekonomi mereka tetapi juga menangani masalah stunting melalui konsumsi pangan bergizi tinggi,” tambah Andriko.

Dukungan dan Apresiasi kepada Lembaga Mitra

Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada lembaga mitra yang telah berkontribusi dalam berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pertanian, pengelolaan keuangan publik, hingga pemberdayaan perempuan dan inklusi sosial.

Ia berharap kehadiran NGO dan LSM di NTT dapat terus mendukung pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Saya harap pemerintah dan seluruh lembaga mitra dapat bekerja maksimal dan seirama untuk memecahkan persoalan seperti kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan stunting. Sinergi kita adalah kunci untuk membawa NTT ke arah yang lebih baik dan sejahtera,” tutup Andriko.

Rapat ini diharapkan menjadi awal dari sinergi yang lebih kuat antara pemerintah provinsi dan berbagai lembaga mitra di NTT. Dengan pendekatan kolaboratif dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, Pj. Gubernur Andriko optimis bahwa NTT dapat mencapai target-target pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.