FK–Teheran, Iran – Cristiano Ronaldo tidak ikut dalam perjalanan ke Teheran bersama skuad Al-Nassr untuk menghadapi Esteghlal dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions AFC. Keputusan ini memicu spekulasi bahwa Ronaldo menghindari hukuman cambuk di Iran.
Isu ini berawal dari kunjungan Al-Nassr ke Iran pada September 2023, ketika Ronaldo bertemu dengan pelukis disabilitas, Fatima Hamami. Dalam momen tersebut, Ronaldo memberikan pelukan hangat sebagai bentuk apresiasi atas lukisan yang diberikan kepadanya. Namun, tindakan itu menuai kontroversi karena dianggap melanggar hukum Iran terkait interaksi antara pria dan wanita yang bukan muhrim.
Beberapa laporan mengklaim bahwa pihak berwenang Iran menjatuhkan hukuman ‘99 cambukan’ kepada Ronaldo, yang akan dieksekusi jika ia kembali ke negara tersebut. Namun, Fatima Hamami dengan tegas membantah adanya tuntutan hukum terhadap Ronaldo.
“Pengacara pengangguran membuat tuduhan terhadapnya tanpa izin saya atau keluarga saya. Tidak ada yang memberitahunya tentang hukum Iran, dan dia juga tidak mengetahuinya. Pelukan Ronaldo adalah untuk cinta dan persaudaraan,” ujar Hamami.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.