Orang Kedang Lembata, telah menjadi petani contoh di kabupaten Kupang.
Penulis: Lukas Onek Narek
FK – Yohanes Lalang, putera asal Desa Mahal 2, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, telah menciptakan keajaiban di atas lahan kering di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Berbekal ketekunan, inovasi, dan teknologi pertanian modern, Yohanes yang akrab disapa John, berhasil mengubah lahan kering seluas 37 are menjadi pusat pelatihan pertanian berkelanjutan yang dinamakan P4S Abdi Laboratus (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya).
John memulai perjalanan pertaniannya sejak 2013 dengan memanfaatkan lahan kering di lembah Desa Mata Air. Berbekal teknologi pertanian yang sedikit lebih maju, ia mengolah lahan tersebut menjadi bedengan-bedengan panjang untuk memaksimalkan produktivitas.
Ia juga membangun sumur bor secara swadaya untuk memastikan ketersediaan air bagi tanaman-tanamannya.
Lahan ini ditanami dengan bawang, tomat, terung, ketimun, dan berbagai jenis sayuran lainnya. Dalam setahun, ia mampu panen hingga tiga kali dengan rotasi tanaman yang berbeda. Di sekeliling lahan, John menanam buah-buahan seperti kelengkeng, mangga, dan sawo. Pendapatan dari hasil panen yang mencapai ratusan juta rupiah setiap tahunnya menjadi bukti keberhasilan pendekatan pertanian berkelanjutan yang diterapkannya.
Keberhasilan Yohanes dalam mengelola lahan kecil ini menarik perhatian berbagai pihak. P4S Abdi Laboratus kini menjadi tempat studi banding, pelatihan kelompok tani, dan magang bagi mahasiswa, SMK, serta masyarakat umum.
Ia juga dikenal karena keahliannya dalam teknik pencangkokan dan okulasi tanaman, menciptakan varietas baru yang lebih tahan dan produktif.
Dalam perjalanannya, Yohanes Lalang mendapat dukungan dari pemerintah dan pihak luar. Pada 2013, ia menerima bantuan dari pemerintah Jepang melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebesar Rp 300 juta, yang digunakan untuk membangun aula serbaguna dan meningkatkan infrastruktur pertaniannya. Bantuan tersebut memungkinkan P4S Abdi Laboratus menjadi pusat pelatihan yang lebih baik dan dapat menampung peserta pelatihan.
Pada 2022, Yohanes kembali mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 200 juta dari anggota DPR RI, Yohanes Fransiskus Lema, yang digunakan untuk memperluas usahanya dengan membangun kandang komunal, membeli delapan ekor sapi, dan kendaraan roda tiga serta membangun rumah kompos. Investasi ini memperkuat kapasitas P4S sebagai pusat pelatihan yang mendukung petani-petani lokal untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha mereka.
Yohanes Lalang dan istrinya yang setia mendampinginya, telah menjadi inspirasi bagi petani lain di Kabupaten Kupang dan sekitarnya. Mereka berharap agar pemerintah, LSM, dan pihak-pihak lain terus mendukung dan bekerja sama dalam pengembangan pertanian yang lebih maju dan produktif. Dengan semangat kerja keras dan inovasi, Yohanes Lalang membuktikan bahwa dari lahan kering, kesuburan dan keberhasilan dapat diraih.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.