Bank NTT saat ini tengah memperluas jangkauan layanan digitalnya, termasuk sistem pembayaran pajak dan retribusi daerah secara daring. Dengan sistem ini, potensi kebocoran pendapatan dapat ditekan, dan transparansi keuangan daerah meningkat signifikan.
Selain itu, Bank NTT juga aktif dalam memperbaiki kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Berdasarkan data terbaru, Non-Performing Loan (NPL) KUR Mikro berhasil ditekan hingga 2,6 persen.
“Kalau tren penurunan ini bisa dipertahankan, kami optimistis kuota KUR dari pusat bisa naik hingga Rp1 triliun,” ujar Yohanis.
Dalam hal sinergi pembangunan, Bank NTT menegaskan dukungannya terhadap visi dan misi kepala daerah di seluruh NTT, terutama dalam hal program ketahanan pangan dan hilirisasi produk lokal.
“Kami tidak hanya bicara layanan finansial. Bank NTT ikut membangun daerah. Kami dukung program-program yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tambah Yohanis.
Di sisi lain, pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT masih menunggu arahan resmi dari Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, yang merupakan pemegang saham pengendali.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.