FK, Aceh Utara – Bendungan Keureuto, yang telah selesai dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), siap mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyediakan layanan irigasi seluas 9.081 hektare sawah. Dengan kapasitas tampung 215 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 896 hektare, bendungan ini menjadi infrastruktur strategis dalam mendukung pertanian dan mengurangi risiko banjir di Aceh Utara.
Wakil Menteri PUPR, Diana Kusumastuti, dalam kunjungannya ke Bendungan Keureuto pada Minggu (9/2/2025), menekankan pentingnya percepatan pembangunan jaringan irigasi. Hal ini bertujuan agar air dari bendungan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produksi pangan.
“Jaringan irigasi harus segera dibangun agar air dapat dialirkan secara optimal ke areal sawah potensial. Kami juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran pembangunan,” ujar Wamen PUPR.
Pj Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, yang turut mendampingi, menyampaikan bahwa keberadaan bendungan ini sangat membantu dalam mengurangi frekuensi banjir yang sebelumnya selalu menjadi ancaman bagi petani. Kini, perhatian pemerintah tertuju pada pemanfaatan irigasi untuk mendukung swasembada pangan.
Bendungan Keureuto tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air irigasi tetapi juga memiliki peran strategis lainnya, di antaranya:
- Mengurangi risiko banjir di Aceh Utara hingga 30%.
- Menyediakan air baku sebesar 650 liter per detik untuk lima kecamatan, yakni Paya Bakong, Tanah Luas, Pirak Timu, Matang Kuli, dan Lhoksukon.
- Berpotensi mengembangkan energi hijau dengan PLTS Apung 179 MW dan PLTA 6,3 MW.
- Meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 200% menjadi 300%, yang berarti petani dapat melakukan panen lebih sering dalam setahun.
Langkah Strategis Menuju Swasembada Pangan
Dengan irigasi yang optimal, petani di Aceh Utara dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka secara signifikan. Hal ini sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah Indonesia, yang menargetkan ketahanan pangan, air, dan energi sebagai prioritas pembangunan nasional.
“Bendungan ini bukan hanya infrastruktur pengendali banjir, tetapi juga harapan besar bagi petani untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan mereka,” kata Mahyuzar.
Pemerintah berharap bahwa dengan percepatan pembangunan jaringan irigasi, Bendungan Keureuto dapat menjadi katalis utama bagi swasembada pangan di Aceh Utara.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.