FK – Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT menjadi saksi lahirnya acara budaya Perdana yang melibatkan peserta lintas agama yang penuh warna dan kebersamaan.

Bertajuk “Event Kelurahan Oesapa,” acara ini dirancang sebagai bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda dan bertujuan untuk mempererat persatuan antar umat beragama di daerah tersebut.

Dalam event perdana ini, Pemerintah Kelurahan Oesapa menggandeng pihak Gereja GMIT Ora Et Labora Oesapa untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat, termasuk umat Muslim, Katolik, dan Kristen.

Kolaborasi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, menciptakan sebuah atmosfer penuh harmoni yang menggambarkan indahnya persatuan dalam keberagaman.

Fashion Show dan Tarian Kreasi Daerah: Mengangkat Kebudayaan dan Kebersamaan

Salah satu daya tarik utama acara ini adalah perlombaan fashion show dan tarian kreasi daerah yang digelar pada hari pertama. Para peserta fashion show menampilkan pakaian tradisional dari berbagai daerah, menampilkan keindahan budaya dan kreativitas yang memukau para penonton.

Tak kalah menarik, lomba tarian kreasi daerahmenampilkani+n gerakan-gerakan dinamis yang penuh makna, memperlihatkan kekayaan budaya lokal sekaligus mempererat semangat kebersamaan antar jemaat.

Menurut Orryst Talan, Ketua Panitia HRG JOEL Oesapa, kegiatan ini dirancang untuk merayakan ulang tahun gereja dan reformasi serta bertujuan untuk menghidupkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat Oesapa.

“Kita tidak hanya melibatkan jemaat GMIT Ora Et Labora, tapi juga mengundang umat Muslim dan Katolik untuk terlibat. Ini pertama kali kita lakukan, dan kami berharap kegiatan ini bisa menjadi tradisi tahunan,” ujarnya.

Kolaborasi Pemerintah dan Gereja untuk Kebersamaan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumul Djami, turut memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara pemerintah dan gereja.

Ia menyebutkan bahwa kolaborasi semacam ini sangat diharapkan, agar kegiatan apapun yang dilakukan mendapat dukungan dari masyarakat dan tentunya restu Tuhan. “Kegiatan ini adalah awal yang baik, dan kita harap ke depannya acara seperti ini bisa dilakukan lebih sering, minimal sekali setiap tahun,” kata Djami.

Djami juga berharap bahwa ke depannya, informasi mengenai acara seperti ini dapat disampaikan lebih awal melalui berbagai kanal, termasuk sekolah minggu dan kegiatan remaja di gereja. Dengan begitu, masyarakat akan memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berpartisipasi dan ikut merasakan semangat kebersamaan yang disajikan.

Event Lintas Agama, Cerminan Persatuan yang Menginspirasi

Event budaya lintas agama di Kelurahan Oesapa ini memberikan warna baru dalam cara masyarakat Kupang merayakan Hari Sumpah Pemuda. Dengan melibatkan semua umat beragama, acara ini berhasil menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat di antara mereka.

Di tengah suasana meriah, terlihat jelas bagaimana kesatuan dapat tercipta meski ada perbedaan keyakinan.

Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi peringatan tahunan, namun juga menjadi simbol kolaborasi yang mendalam antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan saling menghargai.

Melalui event budaya lintas agama ini, Oesapa berhasil menghadirkan semangat Sumpah Pemuda dalam bentuk nyata, mengingatkan kita bahwa meskipun berbeda-beda, kita tetap satu.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.