FK-Gianluigi Buffon, salah satu kiper terbaik sepanjang masa, mengungkapkan betapa menyakitkan kekalahannya di final Liga Champions 2015 melawan Barcelona. Dalam wawancara terbaru, Buffon mengenang momen memilukan tersebut.

“Ketika saya kalah di final Liga Champions melawan Barcelona pada tahun 2015, saya pulang ke rumah pada pukul 5:30 pagi. Saya duduk di ruang tamu bersama istri saya. Kami tidak berbicara sepatah kata pun… Kami hanya berpelukan dan menangis selama lima menit, lalu pergi tidur,” ujar Buffon.

Kekalahan tersebut meninggalkan luka mendalam bagi kiper legendaris Italia itu. Buffon menggambarkan perasaan setelah final seperti efek mabuk berat, di mana tubuh dan pikiran terasa kosong karena kekecewaan yang begitu besar.

Tiga Final, Tiga Kekalahan: Kutukan Buffon di Liga Champions

Gianluigi Buffon telah mencapai final Liga Champions sebanyak tiga kali, tetapi sayangnya, keberuntungan tidak pernah berpihak padanya.

  1. 2003 – Kalah dari AC Milan (0-0, kalah adu penalti).
  2. 2015 – Kalah dari Barcelona (1-3).
  3. 2017 – Kalah dari Real Madrid (1-4).

Banyak yang menyebut Buffon sebagai salah satu pemain terbaik yang tidak pernah memenangkan Liga Champions. Meskipun begitu, warisannya sebagai salah satu kiper terbaik dalam sejarah sepak bola tetap abadi.

Legenda yang Tak Tergantikan

Buffon mungkin tidak pernah meraih trofi Liga Champions, tetapi pencapaiannya di dunia sepak bola tetap luar biasa. Ia memenangkan Piala Dunia 2006 bersama Italia, 10 gelar Serie A bersama Juventus, dan berbagai penghargaan individu yang mengukuhkan statusnya sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.