“Kami belum sanggup menghapus atau merapikan barang-barang mereka. Ini bentuk penghormatan terakhir,” tambah Ahmad. Ia menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara untuk masa berkabung dan pemulihan psikologis siswa dan staf sekolah.

Puluhan karangan bunga membanjiri halaman sekolah. Ucapan duka datang dari orang tua murid, dinas pendidikan, hingga masyarakat luas. Duka ini tak hanya dirasakan di Magelang atau Purworejo — tapi mengguncang dunia pendidikan di seluruh negeri.

Bagi banyak siswa, guru-guru ini bukan sekadar pengajar, tapi juga pelindung, sahabat, dan panutan. Kini, mereka hanya bisa mengenang dalam doa.

“Saya kehilangan ibu kedua saya,” ungkap Dinda, siswa kelas 5 dengan mata berkaca-kaca. “Beliau sering memberi saya semangat saat saya sedih.”

Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Dugaan awal menunjukkan rem truk blong saat melintasi turunan tajam. Sopir truk juga termasuk korban tewas.

Satu kecelakaan, sepuluh nyawa, dan satu ruang guru yang hening — menjadi pengingat betapa rapuhnya hidup dan betapa besarnya jasa para guru yang sering kali luput dari sorotan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.