Sebelumnya, pada 12 Mei, Sekretaris Kabinet RI, Teddy Indra Wijaya, telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Bruce Brazier, guna mematangkan persiapan agenda kunjungan.

Kunjungan ini diharapkan akan menghasilkan sejumlah kesepakatan konkret yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara. Presiden Prabowo dan PM Albanese direncanakan membahas penguatan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik serta kontribusi bersama dalam menjaga stabilitas regional.

Pertemuan ini sekaligus menjadi penanda awal hubungan diplomatik kedua negara di era kepemimpinan baru di Indonesia dan kepemimpinan lanjutan di Australia. Indonesia merupakan salah satu mitra dagang utama Australia di kawasan Asia Tenggara.

Pakar hubungan internasional menyebut, pemilihan Indonesia sebagai tujuan pertama kunjungan luar negeri PM Albanese mencerminkan tingkat kepercayaan dan pentingnya posisi Indonesia di mata Australia. Hal ini dinilai memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat diplomasi kawasan.