“Setiap orang dapat memainkan peran penting dalam mendukung pemulihan pasar babi di NTT dengan mendorong penggunaan pakan ternak berkualitas, pengembangbiakan yang lebih baik, pencegahan penyakit ternak secara menyeluruh, dan memastikan ekosistem pasar yang mendukung pertumbuhan,” ujar Linus Lusi.
Sementara itu, Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Jarot Indarto, yang hadir secara online, berharap forum ini dapat menjadi ajang kolaboratif untuk merancang pengembangan sektor peternakan babi yang berkelanjutan.
“Salah satu prioritas dalam transformasi sistem pangan di Indonesia adalah mendorong kemitraan bisnis inklusif melalui skema public-private partnership,” tegasnya.
CEO PRISMA, Prajwal Shahi, mengungkapkan bahwa selama 10 tahun terakhir, PRISMA telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk mengembangkan pasar babi di provinsi ini.
Menurutnya, kerja sama ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 153.000 rumah tangga peternak babi dengan peningkatan pendapatan lebih dari empat kali lipat.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.