Inklusi Sosial: Mengurangi Kesenjangan
Selain keadilan iklim, masyarakat sipil juga menyoroti pentingnya inklusi sosial dalam pembangunan. Kesenjangan antara kelompok masyarakat adat, perempuan, dan kelompok marjinal lainnya dengan masyarakat perkotaan masih menjadi tantangan besar.
“Pembangunan harus merata. Kami ingin pemerintah mendengar suara masyarakat adat yang selama ini menjadi penjaga ekosistem, tetapi seringkali terpinggirkan dalam proses pembangunan,” ujar Yulius Ledo, perwakilan komunitas adat Flores.
Melki-Johni dinilai memiliki peluang untuk mengatasi persoalan ini dengan mendorong keterlibatan masyarakat adat, perempuan, dan kelompok rentan dalam program pembangunan yang berkelanjutan.
Ketahanan Pangan: Tantangan Utama di Tengah Krisis
Ketahanan pangan juga menjadi isu sentral dalam peringatan HUT ke-66 NTT. Perubahan iklim yang memengaruhi produktivitas lahan pertanian memperburuk kondisi pangan di wilayah ini.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintahan Melki-Johni telah meluncurkan program diversifikasi pangan lokal. Komoditas seperti sorgum, jagung, dan umbi-umbian digalakkan sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada beras. Selain itu, rehabilitasi lahan kritis dan pengelolaan sumber daya air juga menjadi prioritas.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.