FK – Kupang, Tiga pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) – Simon Petrus Kamlasi (SPK), Ansy Lema, dan Melki Laka Lena – mengusung visi bersama untuk mendorong ekonomi hijau di NTT.
Fokus mereka adalah mengembangkan sektor pariwisata dan pertanian, dua sektor utama yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Ketiganya sepakat bahwa ekonomi hijau menjadi kunci bagi NTT untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang berbasis lingkungan.
SPK: Pariwisata dan Industri Olahan Pertanian
SPK menekankan bahwa sektor pariwisata memiliki dampak besar dalam meningkatkan ekonomi lokal, dengan potensi ikonik di Labuan Bajo sebagai pusatnya.
Namun, SPK melihat perlunya penguatan industri olahan pertanian untuk mendukung sektor pariwisata.
“Pariwisata perlu didukung oleh produk lokal yang bernilai tambah tinggi. Kita tidak bisa hanya mengandalkan ekspor bahan mentah, melainkan perlu membangun industri olahan kopra, kopi, coklat, dan lainnya yang dapat mendukung ekonomi lokal,” ujar SPK.
Ia menambahkan bahwa pengolahan produk pertanian dapat menciptakan lapangan kerja baru sekaligus mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah.
Ansy Lema: Pariwisata sebagai Penggerak Ekonomi Berkelanjutan
Ansy Lema percaya bahwa pariwisata dapat menjadi motor utama untuk meningkatkan sektor lain di NTT, seperti perikanan, peternakan, dan usaha kecil menengah (UMKM).
Menurut Ansy, pembangunan pariwisata yang terintegrasi dengan sektor pertanian dan perikanan akan menciptakan efek berantai yang menguntungkan bagi masyarakat.
“Pariwisata Labuan Bajo bisa memberikan manfaat ekonomi langsung kepada nelayan, petani, dan pengusaha lokal lainnya. Oleh karena itu, kami akan fokus pada sinergi yang kuat antara sektor-sektor ini untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Ansy.
Ansy juga menekankan pentingnya pola produksi “tanam, petik, olah, dan jual” di sektor pertanian, yang mendorong produk lokal untuk diproses dan dijual langsung, tanpa harus bergantung pada distribusi bahan mentah ke luar daerah.
Melki Laka Lena: Pemanfaatan Ekonomi Biru dan Kredit Karbon
Melki Laka Lena menambahkan dimensi ekonomi biru ke dalam visi ini, dengan fokus pada pemanfaatan laut sebagai sumber ekonomi berkelanjutan.
Melki juga mengangkat pentingnya potensi kredit karbon di NTT yang dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah.
“Kredit karbon ini sangat potensial, terutama dalam sektor kelautan yang belum banyak tergarap di NTT. Jika kita bisa mengelola kredit karbon dengan baik, kita akan memiliki sumber pendapatan asli daerah yang signifikan,” kata Melki.
Menurutnya, kredit karbon dapat menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi hijau yang menguntungkan dan berkelanjutan bagi NTT, sehingga potensi sumber daya alam NTT dapat tetap lestari.
Kolaborasi Menuju Ekonomi Hijau
Ketiga pasangan calon ini sepakat bahwa sinergi antara sektor-sektor utama sangat penting untuk menciptakan ekonomi hijau di NTT. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengintegrasikan pariwisata, pertanian, perikanan, dan industri pengolahan demi menciptakan efek domino yang positif bagi masyarakat.
Upaya ini juga akan didukung dengan pengembangan energi terbarukan, terutama energi surya, yang akan menunjang sistem irigasi pertanian dan infrastruktur pariwisata.
SPK, Ansy, dan Melki percaya bahwa langkah-langkah konkret menuju ekonomi hijau ini dapat mengatasi permasalahan ekonomi di NTT, seperti kemiskinan dan ketergantungan pada sektor pertanian mentah. Mereka yakin bahwa ekonomi hijau akan menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menuju Masa Depan Berkelanjutan NTT
Komitmen para calon gubernur untuk mengembangkan ekonomi hijau ini memberikan harapan baru bagi masyarakat NTT.
Sinergi ini bukan hanya tentang mengejar pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga tentang menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah, dan meningkatkan daya saing ekonomi lokal.
Dengan mengedepankan ekonomi hijau, NTT diharapkan bisa menjadi salah satu contoh sukses dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, mewujudkan impian menuju Indonesia Emas 2045.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.