Dari pernyataan tersebut, kita sadar bahwa politik memang tidak seimbang selalu berwajah ganda. Kadang memberi kejutan untuk masa depan yang lebih baik, kadang mencegat kita dengan bahaya dari masa lampau. Dan bahwa barisan kursi di Senayan tidak hanya empuk untuk diduduki oleh wakil rakyat, tetapi juga menunjukkan kepada kita bahwa tidak selamanya politik menopang kejujuran didalamnya apalagi harapan ideal masyarakat demokratis.
Dan juga ketika melihat gelombang tuntutan masyarakat Sumba terhadap pengunduran diri ratu wulla ini, tak bisa diabaikan bahwa ada sesuatu yang memicunya. Masyarakat Sumba bukanlah orang-orang yang ceroboh; mereka adalah individu yang sadar akan hak-hak mereka dan memiliki harapan yang tinggi terhadap pemimpin mereka. Namun, kegagalan dalam memenuhi ekspektasi tersebut telah membawa mereka pada titik terakhir mereka.
Tentu, langkah seperti menarik surat pengunduran diri bukanlah tindakan yang harus diambil dengan ringan. Namun, ini adalah panggilan keras dari rakyat yang merasa dikhianati dan tidak didengarkan. Politisi tidak dapat mengabaikan suara ini, karena pada akhirnya, mereka adalah perwakilan rakyat.