Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp16,9 triliun, yang diprediksi akan terus bertambah seiring dengan penghematan dan optimalisasi belanja negara.

2. Digitalisasi Sekolah: Smart Board untuk Semua

Program kedua adalah digitalisasi sekolah melalui distribusi 15.000 smart board atau papan pintar. Teknologi ini diharapkan dapat membantu guru menjelaskan materi pembelajaran secara interaktif dan menarik, bahkan di daerah terpencil.

“Dalam dua bulan pertama, sekolah-sekolah sudah mulai menerima layar ini. Targetnya, pertengahan 2026 semua sekolah memilikinya,” kata Prabowo.

Menurutnya, papan pintar juga memungkinkan sekolah-sekolah tanpa guru spesialis mengakses materi pelajaran yang dibuat oleh tenaga ahli dari pusat.

3. Bantuan Tunai untuk Guru Honorer Non-ASN

Pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik. Melalui PHTC, guru honorer non-ASN akan menerima bantuan tunai sebesar Rp300 ribu per bulan. Langkah ini dianggap penting untuk mendorong dedikasi dan kualitas pengajaran, terutama di daerah yang kekurangan guru tetap.