“Kami memamerkan sekitar 17 jenis tanaman bonsai, beberapa di antaranya berasal dari tanaman endemik Pulau Nias sendiri. Bahkan, ada bonsai yang usianya sudah mencapai 40 tahun dan ditaksir seharga Rp35 juta,” ungkap Karnius.

Screenshot 2025 05 22 00 57 49 44 a23b203fd3aafc6dcb84e438dda678b6
Tanaman bonsai yang dipamerkan di HUT kota Gunungsitoli yang ke-347 (Iin).

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa bonsai memiliki nilai tinggi bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena proses pembuatannya yang panjang dan membutuhkan keahlian tinggi.

Screenshot 2025 05 22 00 43 22 84 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7
Foto : Ketua Nias Bonsai Community (NBC) Karnius Zalukhu sedang menyiram tanaman bonsai yang dipamerkan di Hari Ulang Tahun kota Gunungsitoli yang ke-347 (Iin).

“Butuh waktu bertahun-tahun, perawatan khusus, dan seni tinggi untuk menciptakan sebuah bonsai. Itulah yang membuatnya berharga,” jelasnya.

“Komunitas Bonsai ini sebenarnya sudah terbentuk 5 Tahun yang lalu dan agar lebih terkontrol dan teratur maka setahun yang lalu kami dirikan sebuah komunitas yaitu Nias Bonsai Community (NBC) awalnya anggota aktif ada 60 orang, namun kini telah memiliki simpatisan sebanyak 200 hingga 300 orang yang tersebar di seluruh wilayah Nias. Komunitas ini menjadi wadah bagi para pecinta dan pelaku seni bonsai untuk menyalurkan hobi, berkarya, berkolaborasi, dan memperkenalkan bonsai sebagai potensi ekonomi kreatif di Nias,” Ucapnya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.