1. Kurikulum dengan Sentuhan Karakter dan Kepemimpinan

Jika sekolah biasa menggunakan Kurikulum Merdeka, Sekolah Rakyat mengadopsi kurikulum nasional yang diperkaya dengan pelajaran kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan hidup. Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa pendekatan ini disiapkan untuk tidak hanya mencetak lulusan cerdas, tapi juga tangguh dan berintegritas.

2. Guru dari Relawan hingga Lulusan Internasional

Tidak seperti sekolah biasa yang merekrut guru melalui jalur CPNS dan PPPK, Sekolah Rakyat membuka jalur rekrutmen untuk 60.000 guru secara nasional, termasuk relawan pendidikan yang sudah terbiasa mengabdi di daerah 3T. Tak hanya itu, pelatihan dilakukan bekerja sama dengan universitas ternama seperti Universitas Brawijaya dan Unesa, bahkan terbuka kemungkinan kolaborasi dengan tenaga pengajar internasional.

3. Khusus untuk Anak dari Keluarga Termiskin

Sekolah Rakyat memiliki target penerima manfaat yang spesifik: anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2, yakni kelompok 20% termiskin berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seleksi mencakup verifikasi ekonomi, tes akademik, psikotes, hingga kesehatan. Sebelum tahun ajaran dimulai, siswa juga mengikuti program matrikulasi selama satu bulan untuk membekali kesiapan belajar.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.