Tradisi yang paling dramatis mungkin adalah penghancuran Cincin Nelayan—simbol otoritas Paus yang diwariskan sejak abad ke-13. Cincin ini diberikan saat pelantikan sebagai tanda pengganti Santo Petrus, rasul pertama yang juga nelayan.
Begitu masa jabatan Paus berakhir—baik karena wafat maupun pengunduran diri—cincin tersebut dihancurkan di hadapan para kardinal untuk mencegah penyalahgunaan simbol kekuasaan.
Makna di Balik Tradisi
Tradisi-tradisi ini bukan sekadar warisan masa lalu. Mereka berfungsi sebagai pengingat bahwa jabatan Paus bukanlah kekuasaan duniawi biasa, melainkan amanah spiritual dengan akar mendalam dalam teologi, sejarah, dan simbolisme Gereja.
Di era modern, tradisi ini tetap dijaga, menunjukkan bahwa Vatikan masih memegang teguh ritus dan nilai yang telah membentuk identitas kepausan selama dua milenium
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.