“Dalam hidup ini memiliki ekonomi yang baik saja tidak cukup, lebih dari itu ialah memiliki mental dan spiritual yang baik. Sebab dengan mental dan spiritual yang baik menjadi landasan untuk membangun kehidupan jasmani,”tandas Bupati.

Dalam khotbah pendeta Roinanci Lola, ia katakan agar program-program pelayanan berpihak kepada kepentingan Jemaat dan jangan memprogramkan yang tidak dijalankan dan menjalankan yang tidak diprogramkan. Serta senada disampaikan KMK Fatuleu Barat, Pendeta Meritz Nenoliu saat dirinya secara resmi membuka sidang majelis klasis ini, bahwa program-program pelayanan bukan sekadar rutinitas melainkan lebih kepada kebutuhan jemaat.

“Hindari dendam hati, dendam pikiran, peserta sidang sama-sama saling menghargai jaga nama baik dan jabatan,”pesan dia.

Persidangan ini turut dihadiri Sekretaris Badan Keuangan Provinsi NTT Oktov Tabelak, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Kupang Saturlino Correia, Kabag Kesra Kab.Kupang Beny Markus, Kabag Prokopim Benidiktus Selan, Kepala LPPL-RSKK Maria Sa’u, dan diikuti oleh 47 pendeta se-Klasis Fatuleu Barat.