“Saya minta yang tidak hadir menghadap saya di rumah di Kupang hari Senin, setelah saya pulang. Tidak boleh pakai dana BOS. Pakai uang pribadi, saya mau dengar alasan apa mereka tidak hadir,” tegasnya di hadapan peserta.

Gubernur Melki menilai absennya para kepala sekolah sebagai bentuk ketidakseriusan dalam mengelola pendidikan menengah yang menjadi kewenangan provinsi. Ia bahkan menyatakan siap mencopot kepala sekolah yang terbukti abai terhadap tanggung jawab mereka.

“Kita datang mau urus mereka, malah mereka tidak hadir. Kalau yang begini-begini lebih baik copot,” katanya dengan nada tinggi.

Hanya Dua Kepala Sekolah Beri Izin

Koordinator Pengawas Pendidikan Menengah (Korwas Dikmen) Kabupaten Ngada, Alfonsius Kolo, mengonfirmasi bahwa dari sejumlah kepala sekolah yang tidak hadir, hanya dua yang menyampaikan izin secara resmi. Salah satunya adalah Kepala SMA Citra Bakti Ngada.

“Hanya ada dua kepala sekolah yang izin,” ujarnya kepada media.

Absennya kepala sekolah ini menjadi sorotan karena Gubernur dan rombongan datang langsung ke daerah untuk membahas masalah-masalah pendidikan yang sangat penting, termasuk peningkatan mutu, pembinaan guru, hingga penggunaan anggaran sekolah.