“Hari ini saya melihat langsung bagaimana proses pengolahan makanan di dapur MBG ini dilakukan dengan standar tinggi dan higienis. Ini adalah salah satu dari 17 SPPG di NTT yang memiliki aturan ketat dan memenuhi standar gizi nasional. Saya harap hal ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujar Gubernur Melki.
Menurutnya, program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia, terutama di NTT yang masih menghadapi tantangan stunting dan gizi buruk.
Dampak Positif bagi Ekonomi Lokal
Selain berfokus pada pemenuhan gizi anak, dapur MBG di TTU juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar. Kepala SPPG Yabiku, Restha, menjelaskan bahwa bahan makanan yang digunakan dalam dapur ini mayoritas berasal dari kelompok tani setempat, menciptakan rantai ekonomi berkelanjutan.
“Kami memiliki sekitar 50 pekerja tetap di dapur ini, termasuk ahli gizi dan akuntan. Selain itu, sayuran dan bahan pangan lainnya diperoleh dari kelompok tani setempat, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Restha.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.