Selain itu, agar produktivitas sapi semakin baik, Gubernur VBL juga berpesan agar harus ada kerja sama dan kolaborasi dengan Kadis Peternakan dan masyarakat untuk kolaborasi soal tindik sapi. Kekurangan kita adalah selalu kerja sendiri tanpa kolaborasi.
“Saya ingin agar kab. Kupang harus bisa melahirkan produktivitas yang hebat. Tahun depan, lahan mana yang perlu ditanam di Oemofa, kadesnya harus dipanggil, rincikan berapa banyak orang miskin di pilih dan didampingi untuk bisa menanam”, katanya.
Hal ini, lanjut Gubernur, mesti didesain dengan baik, mendorong untuk semua bisa menanam dengan baik khusus jagung hybrida untuk pakan, agar pakan ternaknya ada. Akan saya perlebar jalan sekitar 20 km dari Silu ke kantor camat AOT. Bangun fisik mudah, bangun manusia itu yang tidak gampang. Kiranya perlu diperhatikan untuk bisa menanam.”
Beliau meyakini potensi besar yang dimiliki oleh Kab. Kupang guna menjadi kabupaten yang maju di Propinsi NTT.
“Ini catatan saya, karena kabupaten ini besar dan kaya. Tinggal di desain dengan baik dan jangan hanya mengharapkan APBD semata. Saya harapkan pekerjaan-pekerjaan ini menjadi tanggung jawab pemimpin yang membawa masyarakatnya keluar dari kemiskinan. Harus kerja kolaborasi menata masa depan Propinsi NTT”, tutup Gubernur VBL.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.