NTT Perkuat Basis Data untuk Pembangunan Berkualitas
Faktahukumntt.Com, Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, memberikan peringatan keras kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pentingnya akurasi data dalam penyusunan kebijakan pembangunan.
Dalam pertemuannya dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Matamira Bangngu Kale, Gubernur Melki menegaskan bahwa ketidaksesuaian data dapat berdampak fatal pada efektivitas program pemerintah.
“Data itu sangat penting! Jika tidak akurat, maka kebijakan yang kita buat bisa meleset dari target dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, saya instruksikan agar data-data yang bersifat dinamis seperti stunting, pendidikan, pertanian, hingga potensi desa harus terus diperbarui secara berkala. Kalau perlu, update setiap minggu atau bahkan harian,” tegas Melki dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Gubernur NTT, Rabu (12/3/2025).
Hadir dalam pertemuan ini antara lain Kepala Bapperida NTT, Alfonsus Theodorus, Kadis Sosial NTT, Kanisius Mau, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, Inspektur Daerah NTT, Stefanus Halla, serta Plt. Kepala Badan Keuangan Daerah, Benhard Menoh.
Sinkronisasi Data Jadi Prioritas!
Gubernur Melki menegaskan bahwa perbedaan data antar instansi dapat menghambat koordinasi dengan pemerintah pusat. Jika pemerintah daerah menyampaikan data yang berbeda dengan realitas di lapangan, maka kepercayaan pusat terhadap NTT bisa berkurang.
“Jangan sampai kita bicara di hadapan menteri dengan data ‘A’, tapi di lapangan kenyataannya ‘B’! Ini bisa menjadi masalah besar. Saya minta seluruh perangkat daerah segera merapikan dan mensinkronkan data, sehingga kita memiliki basis data yang kuat untuk mendorong pembangunan,” ujar Melki.
Gubernur juga menginstruksikan Kepala Bapperida, BPS, serta dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pertanian untuk bekerja sama dalam memverifikasi dan menyinkronkan data di setiap bidang program.
Akurasi Data, Kunci Sukses Program Strategis
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki juga menekankan bahwa percepatan ritme kerja harus selaras dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Jika daerah tidak siap dengan data yang akurat dan cepat, maka program-program strategis dari pusat bisa sulit terealisasi di NTT.
“Kita sekarang harus menyesuaikan ritme kerja cepat Presiden Prabowo. Kalau kita lambat, kita juga yang rugi! Program strategis bisa sulit turun ke daerah jika data kita tidak solid dan terpercaya,” tambahnya.
Dengan penguatan akurasi dan sinkronisasi data, Gubernur Melki yakin bahwa pembangunan di NTT akan berjalan lebih optimal dan tepat sasaran.