“Rencana kontingensi ini bisa disempurnakan dengan aksi-aksi antisipatif untuk mengubah pendekatan responsif menjadi antisipatif,” tambah Foenay.
Novita Foenay berharap lokakarya ini menghasilkan aksi-aksi antisipatif yang relevan dan dapat diimplementasikan untuk menanggulangi potensi bencana kekeringan di Kabupaten Kupang.
“Kemitraan dengan ADRA dan kolaborasi yang baik selama ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi risiko bencana kekeringan,” tuturnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Semmy Tinenti, juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanggulangan bencana kekeringan.
“Aktifasi sistem komando dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terancam adalah langkah penting dalam penanganan bencana,” katanya.
Perwakilan ADRA Indonesia, Project Manager Aminuddin Magatani, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Kupang dan seluruh stakeholder atas kerja sama dalam program aksi antisipatif.
“Sejak tahun 2023, ADRA Indonesia mengimplementasikan proyek antisipatif di empat kabupaten, termasuk Kabupaten Kupang,” ungkapnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.