“Gereja harus menjadi media hadirnya perubahan. Kita harus berpikir besar, misalnya, bagaimana gereja bisa mencetak dokter atau tenaga ahli dari jemaat kita sendiri,” ungkap Alexon. Ia juga mengapresiasi semangat kemandirian jemaat Lindamanu Batubao yang berhasil membangun gedung gereja secara mandiri.
Pendeta Samuel Pandie dalam suara gembalanya mendorong jemaat untuk bertindak nyata dalam memperbaiki kehidupan dan iman. Ia juga menekankan pentingnya memaksimalkan potensi sumber daya Kabupaten Kupang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang sebagian besar adalah warga GMIT.
Acara ini ditutup dengan peluncuran buku sejarah Jemaat Lidamanu Batubao, jemaat tertua di Klasis Kupang Barat, yang disusun oleh tim Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Buku ini menggambarkan perjalanan panjang jemaat dalam mewujudkan gereja sebagai pusat iman dan pengabdian sosial.