Kolaborasi antara PRISMA dan Pemprov NTT telah menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, peternak babi dapat meningkatkan pendapatan dan mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan.

“Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan sektor peternakan mereka”, pungkas Shahi.

Sementara itu, Linus Lusi, Staf Ahli Bidang Perekonomian Provinsi NTT, mengatakan sektor peternakan babi memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur (NTT).  Peternakan babi menyumbang 30% bagi pertumbuhan ekonomi NTT secara nasional.

Lebih lanjut Linus Lusi  menyebutkan pada triwulan pertama, pertumbuhan ekonomi NTT tercatat sebesar 3,61%. Karena itu, ia berharap sinergi yang terjalin dari lokakarya hari ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.

“Dengan kontribusi besar dari sektor peternakan babi, NTT diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja ekonominya, mencapai target pembangunan, dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakatnya”, tutup Linus Lusi.