“Keterlambatan ini bukan dari kami tukang tapi dari kontraktor pelaksana bernama Mas Eko, dia baru satu kali turun ke sini terus hilang dan sering terlambat kirim bahan, seperti pasir, batako, semen, kami kerja sampai pasangan naik pada 10 batu Eko stop bahan selama hampir 2 Minggu”, ujar Rame Hau, tukang asal Maulafa kota Kupang, Selasa 19 Desember 2023.

Rame menjelaskan, “Proyek ini awal pekerjaannya dimulai pada bulan juli 2023 dan kontrak kerjanya yaitu 150 hari kalender, seharusnya pekerjaan ini sudah berakhir pada 06 Desember 2023 namun karena berbagai kendala yang dihadapi sehingga pekerjaan tidak sesuai jadwal yang telah disepakati bersama,” ungkapnya.

“Jadi saya sebernarnya sudah barenti kerja dari tanggal 6 Desember, kalau dilihat dari pekerjaan sudah terlambat sedangkan yang kami dengar lagi 2 hari sudah batas pencairan proyek, kalau sampai kami tidak dibayar saya dengan anak-anak pukul kasi rata ini bangunan,” tegas Rame Hau.

Ketika ditanyakan terkait dengan makan dan minum karena pihaknya seharusnya sudah berhenti bekerja sesuai masa kontrak? Rame mengatakan dirinya dan anak-anak kerja hanya diberikan beras sedangkan lauk diminta dari para tetangga terdekat dilokasi proyek.