Ternyata reaksi membungkuk itu rilex, muncul dari hati seorang Simon Petrus Kamlasi sebagai wujud kecintaan serta penghargaan terhadap masyarakat yang selalu menemuinya. Dan ini dilakukan spontanitas karena sejak kecil Simon sudah diajarkan untuk selalu merendah di hadapan orang lain. Nilai-nilai luhur peninggalan sang ayah, alm Mozes Kamlasi dan ibu Jense Halena yang adalah guru di SoE, membentuk karakternya demikian.

“Saya saudara bersaudara sudah demikian (diajarkan) sejak kecil untuk sopan santun di hadapan orang tua atau masyarakat mana saja. Ini dibiasakan sejak kecil,”ujar Simon Petrus Kamlasi menambahkan, di masa kecil, kedua orang tuanya selalu menanamkan nilai-nilai sopan santun. Setelah tuntas barulah diajari ilmu pengetahuan termasuk Matematika yang sangat disukainya sejak kecil.

“Sedangkan ketika dalam momentum di Manggarai, saya mau berterimakasih kepada seluruh persada Manggarai, yang sudah memberikan yang terbaik dari mereka untuk mendampingi saya. Pak Andre Garu, politisi hebat yang sudah berbuat banyak untuk NTT,”ujar sosok yang kerab disapa SPK ini.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.