FaktahukumNTT.com, Kupang – Dalam semangat kemanusiaan dan pelayanan sosial, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, mengajak seluruh tenaga kesehatan di wilayahnya untuk melakukan revolusi pelayanan kesehatan yang berakar pada cinta kasih dan kepedulian. Seruan ini disampaikan saat menghadiri acara peresmian St. Camillus Social Center di Kelurahan Lasiana, Kota Kupang, Sabtu (10/5/2025).

Dalam pidatonya, Gubernur Melki Laka Lena mengingatkan bahwa tugas seorang tenaga medis bukan sekadar menyembuhkan fisik pasien, namun juga menyentuh batin dan membangkitkan harapan. “Saya ingat betul pesan Gubernur Ben Mboi: Perlakukan pasien seperti keluarga sendiri. Kalau itu kita lakukan, kita bukan hanya menyembuhkan tubuh, tapi juga jiwa mereka,” ujar Gubernur disambut tepuk tangan hadirin.

St. Camillus Social Center diresmikan sebagai pusat pelayanan sosial dan kesehatan yang berfokus pada pendampingan orang sakit, korban kekerasan, dan mereka yang mengalami penderitaan mental. Gubernur menegaskan, kehadiran pusat ini diharapkan menjadi “rumah harapan” bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan oleh sistem atau stigma sosial.

Lebih dari itu, Gubernur Melki menyoroti persoalan serius yang tengah melanda NTT: tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 70% penghuni lembaga pemasyarakatan di NTT merupakan pelaku kekerasan dalam rumah tangga.

“Ini adalah alarm kemanusiaan. Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi. Karena itu, kami berkomitmen membangun kerja sama lintas sektor – dengan TNI/Polri, gereja, organisasi sosial – untuk memutus rantai kekerasan,” tegasnya.

Sementara itu, Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, yang turut hadir, menyampaikan bahwa gereja tidak hanya hadir dalam doa dan sakramen, tapi juga sebagai pelayan kasih. “Kita hadir untuk membawa harapan. Pelayanan sosial adalah wajah nyata dari cinta kasih Kristus,” ungkapnya.

St. Camillus Social Center menjadi simbol kolaborasi antara Gereja Katolik dan Pemerintah Provinsi NTT dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, damai, dan penuh harapan. Fasilitas ini tidak hanya akan menangani layanan medis, namun juga menyediakan ruang pemulihan trauma, konseling psikologis, dan rehabilitasi bagi korban kekerasan.

Dengan harapan besar dan visi kemanusiaan yang menyentuh, Gubernur Melki menutup pernyataannya: “Kalau pelayanan kita dari hati, maka setiap orang sakit akan pulang dengan harapan.”