FK, Kupang – Kolaborasi Gereja dan Pemerintah Kabupaten Kupang kembali diperkuat dalam Sidang Klasis Kupang Barat ke-17 yang resmi dibuka pada Selasa (21/1) di Gereja El Roy Oteba, Desa Taloetan, Kecamatan Nekamese.

Acara ini menjadi momentum penting bagi Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam menentukan arah pelayanan ke depan.

Pembukaan Sidang Klasis oleh Ketua Sinode GMIT

Sidang Klasis ke-17 ini dibuka secara resmi oleh Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel Pandie, setelah ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pendeta Marten Luter Ngongo Bili.

Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel Pandie,

Dalam suara gembalanya, Pendeta Pandie menekankan bahwa Sidang Klasis adalah forum strategis untuk merancang program pelayanan yang mampu menjawab tantangan zaman dan menyentuh berbagai aspek kehidupan jemaat.

“Kami berharap hasil sidang ini dapat menjadi pedoman dalam meningkatkan pelayanan kepada jemaat dan mendorong kolaborasi erat antara Gereja dan Pemerintah Kabupaten Kupang,” ujar Pendeta Pandie.

Dukungan Penuh Pemkab Kupang untuk Gereja

Hadir dalam acara tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Marthen Rahakbauw, yang mewakili Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba.

Dalam sambutannya, Rahakbauw menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kupang selalu mendukung agenda gerejawi demi kesejahteraan masyarakat.

“Kami terus berupaya membangun Kabupaten Kupang dengan program yang berkelanjutan dan berdampak jangka panjang. Sinergi dengan Gereja menjadi kunci dalam mengembangkan sumber daya manusia dan alam demi kesejahteraan bersama,” kata Rahakbauw.

Dukungan konkret juga datang dari Bupati Kupang periode 2025-2030, Yosef Lede.

Ia menegaskan bahwa selama masa pemerintahannya, seluruh Sidang Klasis di Kabupaten Kupang akan mendapat pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Pemerintah dan Gereja adalah satu kesatuan dalam membangun Kabupaten Kupang. Kami ingin Gereja juga merasa memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Lede.

Selain itu, Lede juga mendorong percepatan proses pemekaran Klasis Nekamese dari Klasis Kupang Barat demi optimalisasi pelayanan kepada jemaat.

Peran Gereja dalam Membangun Masyarakat

Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, Pendeta Dodi Oktovianus, bersama para pendeta se-Klasis Kupang Barat, menegaskan komitmen Gereja dalam mendukung program pembangunan daerah.

Pendeta Leliana Djobo, selaku Ketua Majelis Jemaat El Roy Oteba, menambahkan bahwa Gereja memiliki peran strategis dalam membangun mental dan spiritual jemaat, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan sosial.

Mewujudkan Jemaat yang Maju dan Sejahtera

Tema utama GMIT, “Lakukanlah Keadilan, Cintai Kesetiaan, dan Hidup Rendah Hati,” menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan gereja.

Melalui sinergi antara Gereja dan Pemerintah Kabupaten Kupang, diharapkan jemaat tidak hanya bertumbuh dalam iman tetapi juga dalam aspek sosial dan ekonomi, sehingga tercipta masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera dalam kasih Tuhan.