FaktahukumNTT.com, Nias Selatan, 13 April 2025 — Keheningan menyelimuti Desa Tuindrao 1, Kecamatan Amandraya, Nias Selatan, pagi itu. Sebuah momen emosional dan penuh makna terjadi saat perwakilan dari Indonesia dan Australia berkumpul di sekitar Tugu Peringatan RAN SEE KING, untuk mengenang para prajurit militer Australia yang gugur dalam tragedi jatuhnya helikopter RAN SEE KING pada 2005.
Kecelakaan tragis yang merenggut tujuh nyawa prajurit Australia tersebut terjadi saat helikopter tersebut menjalankan misi bantuan kemanusiaan pasca gempa besar yang mengguncang Nias pada 2005. Tragedi ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menandai sejarah penting dalam hubungan antara Indonesia dan Australia.
Ziarah Bersama untuk Menghormati Para Pahlawan
Ziarah yang digelar pada 9 April 2025 ini dihadiri oleh Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana Sunarya, S.I.K, Komandan Lanal Nias Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah, Sekretaris Daerah Nias Selatan Ikhtiar Duha, S.H., M.H., serta Camat Amandraya Gandaria Harefa. Mereka mendampingi dua perwakilan penting dari Kedutaan Besar Australia, Mr. Mark Daly dan Mr. Matthew Dunt, dalam rangkaian upacara ziarah yang penuh haru ini.
Rangkaian upacara dimulai dengan penghormatan kepada arwah prajurit yang telah gugur, yang diikuti dengan penaburan bunga di sekitar tugu peringatan. Momen ini menjadi simbol penghargaan dan pengingat akan jasa besar yang telah diberikan oleh para prajurit tersebut dalam misi kemanusiaan.
Pentingnya Tugu Peringatan RAN SEE KING
Tugu yang terletak di kawasan terpencil Desa Tuindrao ini bukan hanya sebagai tanda peringatan bagi tragedi yang terjadi, namun juga simbol persahabatan antara dua negara. Mr. Mark Daly, Atase Pertahanan Kedutaan Besar Australia, menyampaikan bahwa ziarah ini adalah wujud penghormatan yang tiada henti terhadap mereka yang telah mengorbankan nyawa demi membantu masyarakat Indonesia.
“Ini adalah tempat di mana kami mengingat keberanian dan pengorbanan yang luar biasa dari rekan-rekan kami yang gugur. Mereka memberi segalanya untuk membantu Indonesia dalam masa yang sulit,” ujar Daly.
Hubungan Diplomatik yang Semakin Erat
Meskipun tragedi tersebut terjadi hampir dua dekade yang lalu, peringatan ini mencerminkan betapa kuatnya ikatan antara kedua negara, terutama dalam hal diplomasi kemanusiaan. Indonesia dan Australia terus memperkuat kerja sama dalam berbagai sektor, termasuk keamanan, bantuan kemanusiaan, dan pembangunan daerah rawan bencana seperti Nias.
Ikhtiar Duha, Sekretaris Daerah Nias Selatan, mengungkapkan bahwa masyarakat setempat sangat menghargai keberanian para prajurit Australia yang datang ke Nias dalam rangka membantu pemulihan pasca gempa. “Kami akan terus menjaga tugu ini sebagai simbol persahabatan dan kerja sama yang abadi antara Indonesia dan Australia,” katanya.
Mempererat Kerja Sama Bilateral
Dengan acara ini, diharapkan hubungan kedua negara dapat terus berkembang, terutama dalam hal kemanusiaan dan penguatan kapasitas daerah-daerah yang rawan bencana alam. Tragedi yang melibatkan helikopter RAN SEE KING pada 2005 telah menjadi bagian dari sejarah bersama yang menguatkan kolaborasi antara kedua negara.
- Hubungan Indonesia Australia
- Kerja sama Indonesia Australia
- Peringatan helikopter RAN SEE KING
- Peringatan militer Australia di Nias.
- Tragedi helikopter militer Australia 2005
- Tragedi kemanusiaan Nias
- Tugu peringatan RAN SEE KING
- Tujuh prajurit Australia gugur
- Ziarah kenang pahlawan Australia
- Ziarah militer Australia di Nias
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.