Yah tak dapat disangkal lagi kalau orang muda merupakan ujung tombak perubahan di negeri ini. Namun baginya harapan orang muda dalam berbagai Gerakan Perubahan, seperti Gerakan Reformasi di tahun 1998 belum dapat diwujudkan oleh tokoh-tokoh politik senior yang lebih mengutamakan kemapanannya ketimbang memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.

Tak mengherankan jika Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) tumbuh subur di Indonesia. Yang lebih menyakitkan, berbagai kasus mega korupsi di negara ini juga melibatkan beberapa tokoh politik dari NTT.

Oleh karena itu, Martin merasa terpanggil untuk maju dan bertarung melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai Calon Anggota DPR RI. Ia maju sebagai Caleg PSI dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTT 1 (Kepulauan Flores, Lembata dan Alor) Nomor Urut 1.

Bagi pria kelahiran Pulau Lomblen (Lembata, red) ini, suatu hal besar mesti dimulai dari satu langkah kecil ke depan.

Keberaniannya untuk terjun dalam pertarungan politik menuju Senayan tentu saja merupakan lompatan besar dalam hidupnya. Namun lompatan besar itu didasarkan pada sebuah keprihatinan dan kepedulian yang mendalam akan nasib rakyat kecil di NTT yang terus dibelenggu kemiskinan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.