Menurutnya,”Investasi ibarat lokomotif daripada sebuah bangunan ekonomi. karena itu, kalau betul output ini daripada kegiatan ini mengarah kepada Bagaimana regulasi mempermudah pelaksanaan investasi maka dia akan menjadi daya ungkit daya dorong yang sangat luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi kota Kupang.
“Terutama sektor modern karena sektor modern memiliki produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan misalnya pertanian atau penggalian batu pasir itu sektor-sektor tradisional yang kalau kita lihat itu sebagian besar dijalankan secara subsistem artinya ya karena dulu orang tua saya itu petani saya jadi petani”, ujarnya.
Sambung Patrisius, tetapi kalau kita analisis sebetulnya apa yang disebut dengan law of the “minish return”, artinya rata-rata produktivitas mereka yang bekerja sektor pertanian itu setiap tahun itu semakin menurun karena soal kesuburan tanah soal kepadatan di pertanian. Semakin padat orangnya tanahnya kan tidak bertambah.
“Tetapi berbeda dengan kondisi sektor modern. Sektor modern sangat diandalkan investasi kemudian soal profesionalisme dan didukung dengan seluruh sarana prasarana, apalagi kota Kupang sebagai pusatnya semua aktivitas ekonomi yang ada di NTT maka saya yakin daya dongkraknya itu luar biasa kalau secara regulasi memberikan kemudahan kepada para investor untuk melakukan investasi di kota Kupang”, ungkapnya.