Dalam kesempatan itu, Sabinus menyoroti betapa Unipa terus berkembang tanpa sokongan dana dari negara. Saat ini, Unipa memiliki 13 dosen bergelar doktor yang seluruhnya dibiayai mandiri oleh yayasan, serta 22 dosen lain yang sedang menempuh studi doktoral.

Unipa juga berhasil meraih akreditasi institusi dengan peringkat Baik Sekali, serta meluluskan lebih dari 9.000 alumni sejak berdiri. “Kalau soal kesiapan, kami sudah siap. Tapi status PTN ini bukan soal kami, melainkan soal komitmen negara,” tegas Sabinus.

Sabinus pun berharap, momentum kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Kabupaten Sikka, serta kehadiran Gubernur NTT, bisa menjadi titik terang dari proses panjang yang selama ini menggantung.

“Kami tidak minta-minta. Kami hanya menagih janji negara yang sejak 2016 sudah menyatakan Unipa layak menjadi PTN,” tutupnya.

Wacana penegerian Unipa bukan hanya soal status administratif, melainkan juga menyangkut keadilan akses pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan ketimpangan pembangunan, hadirnya PTN di Flores diyakini akan mempercepat pemerataan pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia.