FaktahukumNTT.com, Kupang Timur – Di bawah langit biru yang bersih dan semilir angin dari Bendungan Leter-T, tangkai-tangkai padi yang menguning menjadi saksi bisu dari kerja keras dan harapan panjang para petani kelurahan Babau Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi NTT.
Hari ini, bukan hanya panen yang dipetik, tetapi juga rasa haru yang mendalam ketika Wakil Bupati Kupang, Aurum Obe Titu Eki, hadir menyatu bersama para petani Babau.
Tak ada karpet merah. Tak ada protokol yang kaku. Yang tampak hanyalah seorang perempuan pemimpin, duduk dan berdiri di teriknya mentari, berbagi singkong rebus dengan para ibu petani yang wajahnya digurat lelah, namun senyum mereka tulus menyambut. Di tengah gurauan ringan, tawa pecah—bukan karena basa-basi, melainkan karena perasaan dihargai, didengarkan, dan diakui.
Para petani yang hadir, momen itu lebih dari sekadar seremoni. “Beta pung tangan ini luka karena sabit. Tapi hati beta hari ini senang sekali. Ibu Wakil Bupati datang duduk sama-sama, itu tidak biasa. Kami rasa dihargai,” ucapnya, dengan senyum tulus berujung mata yang berkaca-kaca.