Selain itu, BPBD Kabupaten Bogor berencana untuk rutin memonitor zona-zona rawan longsor di seluruh kabupaten, sambil intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memperkuat lereng serta tebing dengan menanam berbagai jenis vegetasi yang dapat mengikat tanah dan menyerap air.

“Kami juga akan memeriksa bidang tebingan, terutama menjelang musim penghujan, dan mensosialisasikan penanaman pohon di sekitar lokasi yang sebelumnya memiliki banyak tanaman yang hilang karena penebangan dan pembangunan,” terang Adam.

BPBD Kabupaten Bogor secara konsisten akan mengimbau masyarakat di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari beraktivitas di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi longsor, seperti tebing dan dataran tinggi.

“Dari 40 kecamatan, hampir 28 kecamatan di antaranya tercatat sebagai zona merah, dan kami terus memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengoptimalkan fase pra bencana,” ungkapnya.

Seiring dengan tindakan tersebut, BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan penanganan pasca longsor dengan memperbaiki rumah yang rusak berat serta membenahi sistem drainase. Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat kejadian longsor ini setelah hujan intensif mengguyur wilayah tersebut, memicu terjadinya bencana tersebut.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.