FK-Jakarta, 30 Desember 2024 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, memberikan sinyal kuat bahwa Ujian Nasional (UN) akan kembali diberlakukan mulai tahun ajaran 2025/2026. Hal ini disampaikan dalam momen peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang berlangsung beberapa hari lalu.
Menurut Abdul Muti, kebijakan ini sedang dalam tahap kajian akhir dengan tingkat penyelesaian mencapai 95 persen. Kajian tersebut mencakup berbagai aspek, seperti format soal, materi ujian, hingga dampaknya terhadap siswa dan sekolah.
“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan ini memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan dunia pendidikan secara keseluruhan,” ujar Abdul Muti di hadapan para wartawan.
UN Menggantikan ANBK
Jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, maka Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang telah berjalan selama empat tahun akan digantikan kembali oleh UN. ANBK sebelumnya dirancang untuk menggantikan Ujian Nasional dengan fokus pada kompetensi dasar siswa, seperti literasi dan numerasi.
Namun, Abdul Muti menegaskan bahwa format Ujian Nasional yang baru akan berbeda dengan sebelumnya. “Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan elemen-elemen positif dari ANBK ke dalam format Ujian Nasional yang baru. Dengan demikian, UN akan lebih relevan dengan kebutuhan zaman,” tambahnya.
Dukungan dan Tantangan
Pengembalian Ujian Nasional memicu beragam respons dari berbagai pihak. Sebagian pihak menyambut baik langkah ini karena dianggap dapat meningkatkan standar pendidikan. Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan efektivitasnya, mengingat beban psikologis yang pernah dirasakan siswa saat UN masih diterapkan.
Meski begitu, Abdul Muti optimistis bahwa kebijakan ini akan menjadi langkah maju bagi pendidikan Indonesia. “Kami tidak hanya fokus pada ujian, tetapi juga pada peningkatan kualitas pembelajaran di seluruh sekolah,” tuturnya.
Apa yang Harus Dipersiapkan?
Jika Ujian Nasional resmi diberlakukan pada tahun ajaran 2025/2026, sekolah, guru, dan siswa diharapkan mulai mempersiapkan diri. Format baru yang dirancang diprediksi akan membutuhkan pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif dan interaktif.
Pemerintah juga akan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada para guru untuk membantu mereka memahami kebijakan dan format terbaru ini.
Dengan rencana besar ini, pendidikan Indonesia memasuki babak baru. Apakah kembalinya Ujian Nasional akan menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau justru membawa tantangan baru? Kita tunggu bersama keputusan finalnya.