Di Tanah Air, IHSG mencatat kenaikan signifikan sebesar 1,05% ke level 7.257,13, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,9 triliun. Saham sektor teknologi dan infrastruktur menjadi pendorong utama, masing-masing naik 2,54% dan 2,16%. Saham unggulan seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memberikan kontribusi besar terhadap penguatan IHSG.

Sentimen positif di pasar domestik turut dipengaruhi oleh revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang diharapkan mampu memperkuat nilai tukar rupiah. Pemerintah, melalui revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023, mewajibkan eksportir untuk menempatkan 100% DHE di dalam negeri mulai 1 Maret 2025. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan pasokan dolar di dalam negeri, sehingga rupiah lebih tahan terhadap tekanan eksternal.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjamin bahwa kebijakan ini tidak akan membebani eksportir. Pemerintah telah menyiapkan instrumen keuangan yang kompetitif, termasuk bunga yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Selain itu, pemerintah tengah merancang berbagai insentif untuk mendukung kelancaran ekspor, sehingga daya saing perdagangan Indonesia tetap terjaga.