Menurut Gubernur, gereja mesti terlibat aktif dalam pengendalian pertambahan penduduk sebagai bagian dari upaya untuk menekan jumlah penduduk miskin.
“Pemerintah memang sudah menugaskan BKKBN untuk pengendalian pertumbuhan penduduk, tapi gereja juga harus berperan aktif untuk hal ini agar tidak terjadi pertambahan orang miskin. Berbagai kebijakan bisa dibuat gereja untuk mendukung politik pengendalian orang miskin ini,” ungkap Gubernur VBL.
Lebih lanjut mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu, menjelaskan salah satu cara sederhana untuk atasi kemiskinan di NTT adalah dengan tanam kelor. Tanaman ini dapat dipanen secara terus-menerus selama kurang lebih 60 tahun.
“Itulah makanya saya minta para suster untuk tanam 1.000 pohon kelor. Dan saya percaya para suster akan mampu melakukan ini. Kelor ini punya nilai ekonomis yang tinggi. Bayangkan satu pohon kelor bisa hasilkan 3 kilogram daun basah. Kalau 1.000 pohon dikali 3 kilogram dikali Rp. 5.000 per kilogram maka akan hasilkan Rp. 15 juta. Dan hasil seperti ini akan terus berlangsung selama 60 tahun. Kalau dalam satu rumah tangga punya seribu pohon kelor, dapat dipastikan jumlah keluarga miskin akan berkurang dengan signifikan,” kata Gubernur VBL.